Ehm..
Ada berjuta Syair-syair Cinta yang dilantunkan oleh seorang Pujangga setiap harinya untuk mendapatkan hati sang Juwita.
Ada seribu bait Puisi yang tercoret dengan indah, dalam lembar-lembaran kertas oleh seorang Penyair untuk mengungkapkan isi hatinya
Ada begitu banyak bahasa kasih yang terhempas dari sanubari seekor Induk Kucing kepada anak-anaknya.
sebuah pemadangan yang tak pernah berhenti melintas dalam tatapan mata selama milyaran detik hari-hari yang berlalu
Tapi...
Ada sebuah pemandangan yang jarang terlihat dan selalu membuat pertanyaan dalam relung jiwa,
Berapa Banyak ayat yang dapat kita lafalkan dari Kitab kita Al-Qur'an dalam setiap malamnya, layaknya seorang pujangan untuk mendapatkan hati sang juwita,
Ada berjuta Syair-syair Cinta yang dilantunkan oleh seorang Pujangga setiap harinya untuk mendapatkan hati sang Juwita.
Ada seribu bait Puisi yang tercoret dengan indah, dalam lembar-lembaran kertas oleh seorang Penyair untuk mengungkapkan isi hatinya
Ada begitu banyak bahasa kasih yang terhempas dari sanubari seekor Induk Kucing kepada anak-anaknya.
sebuah pemadangan yang tak pernah berhenti melintas dalam tatapan mata selama milyaran detik hari-hari yang berlalu
Tapi...
Ada sebuah pemandangan yang jarang terlihat dan selalu membuat pertanyaan dalam relung jiwa,
Berapa Banyak ayat yang dapat kita lafalkan dari Kitab kita Al-Qur'an dalam setiap malamnya, layaknya seorang pujangan untuk mendapatkan hati sang juwita,
pernahkan kita mencoba untuk mendaptkan hati sang Maha Pengasih, "Allah".
Berapa puluh kata yang dapat kita rangkaikan untuk ditulis dalam lembaran-lembara doa kita, untuk dikirimkan kepada Allah.
Berapa puluh kata yang dapat kita rangkaikan untuk ditulis dalam lembaran-lembara doa kita, untuk dikirimkan kepada Allah.
Seperti halnya yang dilakukan penyair untuk mengungkapkan isi hatinya, sering kah kita mengukapakan isi hati kita kepada Sang Maha mengetahui "Allah"
dan seberapa banyak kah kita menghempaskan benih-benih kasih kepada saudara/i kita,
atau sudah berpa kali kita membelai lembut hati Orang tua kita, seperti yang dilakukan oleh Iduk Kucing yang selalu menjaga, memperhatikan dan mencintai anaknya melibihi dari rasa kepada dirinya sendiri.
Dan sering kah kita untuk selalu mengingat Allah.
Dunia ini selalu berjalan, dan tak akan berhenti sampai Suara Sangkakala terdengar,
dan Waktu yang tlah berlalu tak akan pernah kembali.
Jadi... Apa yang akan kita lakukan besok ?
By Muhammad al-karim Deni febrian.
dan seberapa banyak kah kita menghempaskan benih-benih kasih kepada saudara/i kita,
atau sudah berpa kali kita membelai lembut hati Orang tua kita, seperti yang dilakukan oleh Iduk Kucing yang selalu menjaga, memperhatikan dan mencintai anaknya melibihi dari rasa kepada dirinya sendiri.
Dan sering kah kita untuk selalu mengingat Allah.
Dunia ini selalu berjalan, dan tak akan berhenti sampai Suara Sangkakala terdengar,
dan Waktu yang tlah berlalu tak akan pernah kembali.
Jadi... Apa yang akan kita lakukan besok ?
By Muhammad al-karim Deni febrian.