Rabu, 12 Desember 2012

Renungan hari ini untuk perjalanan esok dan seterusnya.


Ehm..

Ada berjuta Syair-syair Cinta yang dilantunkan oleh seorang Pujangga setiap harinya untuk mendapatkan hati sang Juwita.

Ada seribu bait Puisi yang tercoret dengan indah, dalam lembar-lembaran kertas oleh seorang Penyair untuk mengungkapkan isi hatinya

Ada begitu banyak bahasa kasih yang terhempas dari sanubari seekor Induk Kucing kepada anak-anaknya.

sebuah pemadangan yang tak pernah berhenti melintas dalam tatapan mata selama milyaran detik hari-hari yang berlalu

Tapi...

Ada sebuah pemandangan yang jarang terlihat dan selalu membuat pertanyaan dalam relung jiwa,

Berapa Banyak ayat yang dapat kita lafalkan dari Kitab kita Al-Qur'an dalam setiap malamnya, layaknya seorang pujangan untuk mendapatkan hati sang juwita, 
pernahkan kita mencoba untuk mendaptkan hati sang Maha Pengasih, "Allah".

Berapa puluh kata yang dapat kita rangkaikan untuk ditulis dalam lembaran-lembara doa kita, untuk dikirimkan kepada Allah. 
Seperti halnya yang dilakukan penyair untuk mengungkapkan isi hatinya, sering kah kita mengukapakan isi hati kita kepada Sang Maha mengetahui  "Allah"

dan seberapa banyak kah kita menghempaskan benih-benih kasih kepada saudara/i kita,
atau sudah berpa kali kita membelai lembut hati Orang tua kita, seperti yang dilakukan oleh Iduk Kucing yang selalu menjaga, memperhatikan dan mencintai anaknya melibihi dari rasa kepada dirinya sendiri.
Dan sering kah kita untuk selalu mengingat Allah.

Dunia ini selalu berjalan, dan tak akan berhenti sampai Suara Sangkakala terdengar,
dan Waktu yang tlah berlalu tak akan pernah kembali.

Jadi... Apa yang akan kita lakukan besok ?
By Muhammad al-karim Deni febrian.

Selasa, 23 Oktober 2012

Tausiyah dari Saudara saya

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Allah akan senantiasa menolong hambanya tatkala seorang hamba mau menolong saudaranya
[HR. Muslim]

From : Kak Trio Wali Rosandi

Untuk mereka teman-teman SMP

Seadangainya jiwa ini mampuh terbang,
Tentunnya ingin sekali menyapa lembut kalian dari dekat.

Sungguh kian lama hati ini makin rindu akan wajah-wajah,

Wajah-wajah yang dulu pernah ada dalam perjalan hidup ini.

Seandainya Allah masih meberikan umur yang panjang, semoga kita akan selalu dijaganya untuk dekat dalam ukhkuwah meski raga tak pernah tersentu.

(Deni Febrian 23102012)

Nasehat lama

semua mata akan menangis ketika hari akhir tiba, KECUALI :
- mata yg terbangun ketika malam untuk ALLAH,
- mata yg menangis karna takut dg ALLAH,
- mata yg menghindari pandangan yg tidak patut dipandang .

By Saudara ku Kak Vidiantoro
(10 November 2011; 20:10)

Nasehat diri

sumber Gambar : Inet
Orang-orang yang paling bahagia adalah bukan seseorang yang ingin menjadikan dunia ini sebagai taman surga buatnya.

Tapi orang-orang yang bahagian adalah Orang-orang yang selalu berusah dan berfikir bagaimana menjadi kan semua itu menjadi terbaik dan layaknya kepingan-kepingan kecil langkah menuju sebuah taman Surga.

(Muhammad Al-karim Deni Febrian)

Senin, 21 Mei 2012

Surat untuk Danang saudaraku.

Saya rindu sosok saudara saya yang satu ini,
Dia bukan seorang yang padai dan pemikir yang ulung layaknya alim Ulama tapi dia hanya seorang pembelajar dan pemikir yang keritis.
Dia bukanlah seseorang yang tampan layaknya Artis-artis terkenal di dunia, tapi dia hanyalah seseorang anak yang memiliki wajah yang biasa-biasa saja namun cerah ketika tersenyum menghadapi ujian hidup ini.
Dan yang paling penting lagi
Dia bukanlah seseorang yang mudah menyerah dan manja, tapi dia adalah seseorang yang tekun, ulet dan Mandiri.

Tapi ....
Saya sekarang saya telah jarang bertemu dengan dirinya lagi, ehmmm.....
Tahukah kamu sekarang dia di mana ?
Ya ..
dia sekarang ada di negri Malaysia,
Sungguh suatu kerinduan mendalam yang menerpa diri ku saat ini.
hehehehe.
Kira-kira .....
Masihkan dia seperti yang kuceritakan ?

Dari : Saudaramu Muhammad Al-Karim Deni Febrian.
22052012 (01.23)

Sabtu, 07 April 2012

Belajar dari seorang anak TPA

Allhamdulilah hari ini saya belajar sesuatu, sesuatu hal yang baru dari seorang anak Kecil.
Namanya Tina Adik TPA yang ku ajar.
Sepintas kita berfikir bahwa kayaknya cukup gak masuk akal, gak masuk akal kenapa ? ya itu tadi seharusnya kan saya yang beri sebuah pelajar
an baru ke dia, tapi ini malah kebalikan malah saya yang diajarinya secara tidak langsung, hehehehe.

Singkat cerita pada hari Sabtu malam Minggu (07042012) seperti biasa setelah sholat mahgrib saya bergegas untuk langsung mengajar adik-adik TPA ku.
Sampai disana sungguh sangat bahagia rasanya, percaya atau tidak percaya
Hati yang gundah karena urusan Dunia menjadi tenang ketika melihat mereka
Hati yang usang tak terurus karena selalu mengurusi pekerjaan dan uang menjadi jernih ketika ku duduk dan kusayangi merek
a
dan Hati yang sempat lupa akan surga ini menjadi teringat lagi bahwa sungguh aku ingin masuk surga bersama mereka, orang-orang yang kucintai karena Allah.
Heheheh…
Singkat ceritanya lagi setelah waktu Sholat isha berlalu kegiatan mengajar di TPA berakhir, karena kebetulan saya lagi gak bawa motor akhirnya saya pulang bersama adik-adik TPA ku yang pas kebetulan sekali yang bersama saya itu namanya Tina dan Ami, si Tina baru kelas 5 SD dan si Ami baru kelas 2 SD.
setelah berjalan dan berbincang-bincang dengan mereka tepat di samping pertigaan jalan mau kemasjid saya melihat seorang Tuna netra (Orang Buta) yang hendak mau berjalan ketempat kumpulan orang tuna Netra, di situ saya sempat berfikir ingin saya bantu tapi karena saya fikir kayaknya itu adalah sebuah kegiatan rutin dan sering maka saya putuskan untuk membiarkan si Tuna Netra itu berjalan sendiri, nah… di sinilah mungkin Allah mencoba memberi kan saya sebuah pelajaran baru tetang menolong.
Tiba-tiba ku lihat langkah kaki Tina berhenti sebentar dan memelankan langkah kaki selajutnya, karena saya penasaran akhirnya saya Tanya ke Tina
“Dek … kok pelan kenapa ?”
Tina hanya menjawab dengan senyumnya, dan sembari kulihat senyumnya kulihat juga ada sebuah tangan yang ia pengan dan gandeng layaknya gandengan tangan seorang anak ke seorang ayah.
Tiba-tiba Hati ku tersentak dan malu, sungguh-sungguh malu dengan adik ku yang satu ini, ternyata tangan yang ia rangkul adalah tangan si Tuna Netra itu.
Lalu karena saya heran kok bisa anak kecil baik bener kayak Tina
“Dek.. itu siapa ?”
“Oh ini teman bapak kak yang biasa ngumpul sama teman-temannya di gang Semangka “(Kurang lebih seperti itu jawabnya)
Tiba-tiba bapak Tuna Netra itu langsung ikut berbicara
“Iya ni sering lo anak ini ngater saya”
(Kurang lebih seperti itu jawabnya)
setelah mendengar jawaban bapak tadi sempat menciutkan hati saya dan bertambah kangum lah saya kepada adik saya ini.
Betapa tidak kagumnya saya, coba kita bayangkan sudah berapa lama dan berapa kali Tina lewat di jalan itu dan sudah berapa kali juga Tina mengandeng tangan Bapak itu .
SubhanAllah dan betapa banyak amalnya selama ini, masya Allah boleh jadi amalanya itu sudah melebihi semua amalan-amalan yang pernah saya lakukan, ya Allah malu hamba.
Lalu sambil ku elus kepalanya dan tersenyum kukatakan kepadanya
“Kakak sangat bangga dengan kamu Dek, hehehe”

singkat cerita malam hari itu saya mendapatkan sebuah pelajaran Baru yaitu
“Tuluslah dalam menolong jangan kita ragu dan bimbang dalam menolong, pataskanlah diri kita ini mejadi seorang yang harus selalu menolong orang lain, dan bila nanti ketika kita sudah mencoba menolong dan ia sedang tak butuh pertolongan kita itu dah perkala lain, yang jelas belomba-lombalah dalam kebaikan dalam mencari Ridho Allah dan dalam mengejar Surga Allah”
(Deni Febrian)

Wallahu a’lam bi shawab. 
 
Ya itu dia tadi sebuah cerita singkat pengalaman ku dengan adikku Tina, semoga dapat memberi inspirasi, sekali terima kasih ya Allah engkau telah memberi pelajaran yang berharga ini.
By Muhammad Al-Karim “Sang Mujahid Allah untuk dunia” (08042012)